Bulan di atas Kuburan
![]() |
Foto ilustrasi |
Penulis | Ferianus Jeharu
Burung hantu mengepak sayap meniti langit malam gelap
gulita berdatangan dari ara batas ujung kampung, suara bergaok-gaok burung
hantu merasa warga kampung memiliki firasat lain yaitu hadirnya tanda khusus
tanda kematian baru bagi warga setempat
Ujung kampung itu sering di jadikan tempat titik ujung
arak-arak saat percintaan pemuda setempat untuk perkenalan istrinya pada warga
kampung
arak-arak perkenalan pasangan istri jadi sebuah mistis
saat pasangan rumah tangga itu menginjak telur saat masuk di dalam rumah adat
cerita telur bagi warga kampung keka,telur bisa di
makan telur menjadi bahan persembahan kepada para arwa,setiap ujung kampung
mejadi awal sebua rencan dan pergerakan kampung atau ujung tombak melakukan
ritual,tradisi orang kampung Roko caci (arak-arak caci) dari ujung kampung
sambil tabu alat musik menjadi ujung kampung di cap mistis atau kekuatan mistis
dalam satu kampung mucul lingkaran tempat sesajian tenga kampung yang setiap
upacara di lakukan sajen merupakan
cerita tradisi
malam itu sungguh merepotkan bagi warga semua orang
pada ketakutan cerita perang tanding rebut tanah antara kampung memang, menjadi mistis sendiri bagi warga
kampung itu jangkrik malam menggelegar di berada tidak jauh dari rumah,cerita
perang tanding tidak jauh dari kekuatan ilmu sihir kebal akan senjata dan mati
menetes dara menjadi hal menakutkan
cerita mistis bagaimana kampung keka dulu Nya hanya
pelantaran hutan alang-alang dan rimbunan pohon ara, setiap malam
kelelawar menggelantungkan menikmati
buah arah cerita serem kelakar ular menjadi bintang paling tipu dalam cerita
agama berujung pohon arah korban tuduan tempat paling mistis di diami setan
oleh orang-orang,bau kambing atau bau lumpur saat siang jam dua belas
menjadikan tuduhan bawa orang mati tak wajar sedang melintas atau hati-hati
cumang rapu alah,atau warga kesurupan cape saat aktifitas di kebun di tudu kewas atau terkena gaib setan
Depan rumah pohon arah dan pohon kapuk saat musim
kering krontong buah kapuk pecah menjadi juring dan hamburan keluar membuat
warga memilah biji di olah jadi lauk makanan
cerita seremnya burung hantu yang selalu terbang
membawa paha dan kepala orang dengan tanda munculnya bola api di atas kuburan
menjadi tanda kematian
orang-orang tua selalu memberikan ramal jika bola api
berbentuk selonjor pecah bercerai berarti tanda yang meninggal akan datang
adalah perempuan,mulailah menerawang kira-kira dalam satu kampung siap yang
umurnya sudah senja dan menderita sakit-sakit itulah alamat calonya, jika bola
api yang lewat adalah bulat melingkar berbentuk Bandong maka yang akan mati
adalah laki-laki, mulai menerawang kira-kira siapa yang akan mati jadwal
mendatang
Di satar mese
di tengah kuburan adalah di tumbuhan pohon beringin besar dan bernilai angker
setiap pembersihan kuburan pohon beringin itu jadi tempat simpan benda-benda
kematian mulai dari puluhan salib batu nisan yang lepas, bambu tandu jenazah, papan
sisa penutup kubur dan setiap kali dahan pohon beringin tanggalkan batangnya
maka di nyatakan dua tiga minggu akan ada kematian warga sekampung tergantung
terawang orang tua setempat atau mulai teka latung kira-kira siap yang sakit
keras
cerita kelakar yang berujung mistis menjadi sebuah
memek suatu ketika salah seorang kakek dal badan kurus tinggi pas-pasan,.
bibirnya selalu di linting bulatan tembakau ia kehidupan seharinya hanya di
temani mengunyah daun siri pinang, kapur
dan, ia orang tua paling rajin aktivitasnya selalu di kebun pelihara
babi ayam kuda dan kerbau, lucunya satu hari ia meminjam parang besar (kope
cenge) parang itu lepu sat berhadapan dengan mata kayu nangka maka ia mendapat
denda dari tetangganya di cap kurang mahir menggunakan parang kope cengge maka merasa diri orang tua ia malu
tidak kepalangan.
Celakanya “Buce
meminjam kerbau milik kakek Dal membajak sawa, Buce lupa kasih rumput
kerbau yang paling kecil terkulai lah
kerbau itu di petak sawa buce,berujung tuntut denda dan berbayar hitung-hitung
hasil garap sawa jika di pertahan kan dengan ambil utang untuk bayar kerbau dan
hasil di jual padi jadi klop utang tidak memungkingkan bagi
buce,jalan satu-satunya sawa satu hektar
di jual ke orang melo,akhirnya buce
hanya bergiat menjadi pedagang siri. Hal ini pun menjadi hegemoni bawah kakek dal
memiliki ilmu sihir,dengan peristiwa kematian kerbau secara mendadak panas dari
ilmu sihir yang di pakainya hal ini pun
tidak cukup sampai tersampai pas malam Jumat keliwon kakek dal malam-malam
melintasi persis di depan kuburan ia lupa mengenakan mantelnya terbuat dari
daun pandan, ia mala melindung diri di depan balkon pintu warga, pemilik rumah yang menanggap Nya dukun
santet ia di teriak orang pes dan empo sanggarlah atau santet orang, hal ini
menjadi mala petaka tangan pemilik rumah mendarat di muka kakek dal, dan
berujung di kepolisian dan denda dengan wunis peheng atau uang,dendam buce
merasa sawa yang di jual adalah masalah besar,satu-satunya sawa peninggalan
warisan bapak anya
cukup juga dendam ini dengan balas dendam dari warga
bawah sihir itu ada
ini cerita terkadang orang berilmu memahami dengan
ngakak,debat kesurupan antara di sihir orang dan atau korban kurang fokus atau
banyak ke pikiran senter tak pernah selesai agam klaim kemasukan setan, kenapa
agama selalu sebut setan,pesikolog mengkelaim itu kurang fokus, dokter klaim
imun tubuh kurang kuat, nama-nama orang yang di keluar dari mulut orang
kesurupan mulai mengintai yang punya magis kuat adalah si B dan c atas sebutan
nama oleh korban kesurupan kurang ajar.**
Komentar