Si Ibu Yang Hidup Cari Gampang
Oleh | Ferianus Jeharu
penulis Lepas Blogger
Cerita dongeng manusia zaman now,enak nya saja di nikmat buruknya rasa di
khianat
kalau lagi ada uang muka nya bahagia meluluh kalau lagi dompet kosong melompong mukanya tenggir seperti ayam menciap-ciap cari makan.
mbok hidup itu memang gitu kadang keras kadang lembut,cobain jika mbok kerja banting tulang habis waktu kerja pagi sampai sore jangan mau enak.nya saja
seolah-olah bapak itu hidup tanggungan besar keluarga nya,sadar diri dong mbok,apa yang mbok berikan kepada pasangan mbok,keturunan apa-apa,itu hanya cerita belaka
sudahlah bapak tidak tuntut itu bapak hanya tuntut sifat mu baik,
jangan ada uang saja kamu jinak,setiap tutur kata mu itu tolong di jaga,itulah susahnya nya orang kalau kerudung saat pulang kampung
happy sat bersama keluarga di kampung kalau dengan bapak di tanah rantau buruknya nya saja di kasih
pu..pu...mbok dasar orang tidak berterimakasih,di sayang nggak terimakasih,di tanggung jawab nggak terimakasih,di lepas sama bapak dari negara lain ew kucar-kacir cari pasangan baru
emang gitu aja hidup mbok,ngga ada ubah-ubahnya maunya di sakit habis di sakit dapat orang yang di sayangi habis yang di sayangi di sakit,rasa orang paling menderita di bumi ini
Mbok masi banyak cerita sedih cerita deretan anak terlantar di bumi pertiwi ini,cerita orang miskin papah tidur di bawah kolong jembatan,di pasung, cacat,dan mata mbok buta lihat gepeng tukang minta di pinggir jalan terik mata hari meminta mau ngga seperti itu,jangan seolah jadi orang yang susah di bumi ini jika hidup masi empuk makan tidur di bawah tempat dingin mandi pamer cantik mukamu yang legit sudah usang itu sadar dirilah mbok
kalau sudah umur kepalangan jangan gaya kaya gadis perawan terus,
gaya oke tapi otak dungu ngga tau apa kalau hitungan jago,. pingin hidup instan jago,. engga mau kerja keras apa sebab nya jika hidup mau gaya mewah adalah mencuri itu jalan akhirnya sekiranya mbok jangan gitu
penghasil si bapak emang ngga cukup tapi bersabarlah nanti ada hikmah tunggu waktu
Ohw...ia mbok pasti hitung-hitungan iya,itu orang meninggal mbok,tampa mereka si bapak yang tulang punggung itu Ngga ada apa mbok ngga syukur ngga ada si bapak itu kalau ngga pergi aja itu kata bapak,melihat mbok hitung nya segelumit lilit tembakau puntung rokok sadar mbok
hidup memang gitu di klang kabut kawat berduri di bawah terik nya sengat mata hari,tapi hidup begitu aja,berapa kali aristoteles mengatakan manusia "hidup untuk berpikir"
jika tidak,. otak mu dan tempurung kepalamu mending jadi guci atau kendi apa buat pot untuk tanaman hias
aku baca cerita tentang prosesi-prosesi kematian pemakaman langit tibet tiongkok,mayat orang di bawah ke bukit menunggu burung bangkai untuk mencabik daging jenazah dan tulang menulang di bawa pulang mulai dari tengkorak kepala dan gelanggang tulang lainya,uniknya tengkorak kepala di buat kendi tempat minuman air minum keluarga karena merasa otak tidak berguna maka tengkorak lah yang di pakai karena merasa benda mati bisa di pakai oleh orang bernyawa,
ini cerita buruk tentang manusia yang hanya punya tubuh besar otak nya tidak berfungsi,makanya tv itu tidak ada artinya di banding baca buku,flm hanya menampil kekayaan untuk produk bisnis apakah andah mau melarutkannya seperti itu belajar tentang hidup jangan hanya berdengung seperti lebah,jangan seperti cerita burung hantu mistis orang kampung jika bunyi dari arah ke tujuan TPU Itu tanda kematian raga bukan kematian jiwa,
mumpung jiwa mu masi ada belajarlah kreatif jangan belajar pengen di sayangi orang dengan pengen di beri orang belajarlah mandiri untuk sesuatu ke depan jangan hanya pikir sekarang
apa gunanya hidup kalau tidak bertumbuh apa gunanya pucuk kalau tidak bercabang mending di campak.***ini hanya cerita dongeng.
di Tulis di Akasia Bali Bali,Minggu,8 Mei 2022
Oleh : Ferianus Jeharu
"Hidup hanyalah luka larah jika tidak bertindak akan menjadi debu,bertindak akan menjadi sumpah serapah"
Komentar