Hanya Yang di Patahkan
Foto ilustrasi/Feri |
Genere:Novel Ringan
penulis| Ferianus Jeharu
Hanya telah berlayar kepergiannya dari hidup ini laksana cangkok mudah di direnggut dari batang induk,perpisahan ini jadi tidak batas dalam hidupku.selsai sudah masa mudah Ya.masa mudah yang indah takan akan berbalik berulang
belakangan ini matahari bergerak begitu lamban,merangkai angkasa inci demi inci seperti keong,lambat,Ya lambat takan peduli jarak yang di tempuhnya takan di ulang baik atau tidak
mendung sering bergantung tipis di langit,segan menjatuhkan gerimis barang sesapuan,suasana begitu kelabu seakan dunia kehilangan warnah warni selebihnya.
burung hantu bergaok-gaok sesekali memuntahkan makanan dari mulut kecutnya,matanya tajam seperti silet mata elang uht..
..berburuk sangka Ya...
berpelukan erat di angin raib sore petang, kemeja warnah belang-belang mu mengikat ikal di antara pinggul mu, Hanya aku coba merayu dan membujuk mu untuk mewarnai langit itu
kamu kurang peka terhadap ajakannya, kamu lebih tidak lebih peka dari tajamnya kuku kucing
warnah tanganmu yang coklat sekali-sekali memegang tempelan bawang yang di pecah di anak cobek,aku sudah bilang setidaknya menurutku kamu mau tawaranku.
ah..,anak ini memang susah di ajak untuk berkompromi,ya begitulah matahari ufuk barat sore itu telah turun sejengkal mata kaki
rayuanku di atas ambin lepa pelupuk bambu itu kami jadikan candaan untuk mencengkram aku berujung laporan polisi
polisi tidak akan mengerti dengan urusan kita enu...mereka jabatan negara untuk mengayomi kebenaran bukan muntah begitu saja dari ludah mereka uang sepatu mau berusaha borgol saya
apa..apaan ini sore itu matahari sejengkal hasta orang dewasa kamu turun dengan mobil warnah putih mau menuntut saya
kan kita punya cara masing-masing enu..tidak perlu yang tenteng senjata berbadan tegak itu datang masuk di rumah ku,pistolnya mencekal di anatar pinggang dadunya sebelahan,aku hanya menyaksikan tuntun kamu mau sampai di mana
kebalik juga kata-katamu apa yang ku sampaikan harga dirimu dan manusia tidak bisa di beli sepenggal cerita polisi mereka itu-itu saja dan tidak pernah paham apa isi hatimu
Yah...walupun kamu menyesal hanya dari belakang kamu sudah puas dengan segerombolan orang yang datang di rumahku,lalu pergi raib bersama putriku
sepintas kenangan yang indah yang sudah usang di telan waktu dan jaman sudah berganti sampai di sini dulu nanti pada akhirnya waktu yang akan menceritakan kepada bay itu dan sudah anak-anak sekarang apakah dia ada tanpaku Ya.. begitulah kamu salah langkah nak.." kenang ku...***
[Menulis adalah kebutuhan Hidup untuk mengubur jenuh kebagian hidupnya jika ia Bisa menulis serangkain cerita]
Komentar